INDO LIVESTYLE

Red One
Convict
Gaga

I've had a little bit too much
All of the people start to rush.
start to rush by.
How does he twist a dance?
Can't find my drink or man.
Where are my keys, I lost my phone.
What's go-ing out on the floor?
I love this record baby, but I can't see straight anymore.
Keep it cool what's the name of this club?
I can't remember but it's alright, alright.

[Chorus:]
Just dance. Gunna be okay.
Da-doo-doo-doo
Just dance. Spin that record babe.
Da-doo-doo-doo
Just dance. Gunna be okay.
ju, ju, just
Dance. Dance. Dance. Ju-just dance.

Wish I could shut my playboy mouth.
How'd I turn my shirt inside out? Inside out babe.
Control your poison babe
Roses with thorns they say.
And we're all gettin' hosed tonight.
What's go-ing out on the floor?
I love this record baby, but I can't see straight anymore.
Keep it cool what's the name of this club?
I can't remember but it's alright, alright.

[Chorus]

When I come through on the dance floor checkin out that catalogue.
Can't believe my eyes so many women without a flaw.
And I ain't gonn' give it up, steady tryna pick it up like the car
I'ma hit it, I'ma hit it and flex until the til done until tomorr' yeah.
Shawty I can see you got so much energy
The way you twirling up them hips round and round
There's no reason at all why you can't leave here with me
In the meantime stay, let me watch you break it down.

[Chorus]

half psychotic sick, hypnotic
I got my blueprint it's symphonic
half psychotic sick, hypnotic
I got my blueprint electronic
half psychotic sick, hypnotic
I got my blueprint it's symphonic
half psychotic sick, hypnotic
I got my blueprint electronic

Go! Use your muscle, carve it out, work it, hustle
I got it, just stay close enough to get it
Don't slow ! Drive it, clean it, lights out, bleed it
Spend the lasto
(I got it)
In your pocko
(I got it)

[Chorus

Read More …

Mengapa pohon penting bagi kehidupan

Untuk mengurangi polusi udara terdapata banyak berbagai cara yaitu salah satunya. Menanam pohon, karena dengan menanam pohon kita dapat membantu mengurangi polusi gas karbondioksida serta menjaga lingkungan di sekitar kita. Banyak sekali orang yang melakukan pembalakaan liar tanpa mau peduli terhadap lingkungannya. Tanpa di sadari jika terus-menerus pohon di tebang, maka akan banyak sekali masalah-masalah yang timbul seperti banyaknya polusi udara, rusaknya hutan, dan terjadinya banjir. Karena dengan pohon kita dapat ikut serta untuk mengurangi polusi udara dan dapat menghirup udara segar setiap hari. Namun amat di sayangkan saat ini banyak pohon yang dirusak maupun di tebang. Seperti membuat perumahan, untuk menempelkan iklan dan sebagainya. Mulai hari ini kita harus sadar bahwa kita harus menjaga lingkungan ini. Dan hari ini juga kita harus menyadari bahwa arti pentingnya pohon bagi kehidupan


 

menjalani penelitian farmakologi. Sebab walaupun manfaatnya sudah terbukti belum teruji secara klinis.

Pohon Penghasil Minyak
Saat ini dunia sedang mencari sumber bahan bakar baru selain fosil. Salah satu yang sedang dikembangkan sekarang adalah pohon jarak. Jarak pagar Jatropha Curcas kini banyak dibudidayakan untuk diambil buahnya. Sebab biji buah jarak ternyata bisa menghasilkan minyak. Para peneliti dari Institut Teknologi Bandung (ITB) menyebutkan bahwa energi minyak jarak setara dengan solar. Kini beberapa pihak telah mencoba minyak jarak sebagai pengganti BBm setelah melalui beberapa proses.

Begitu juga dengan minyak atsiri yang dihasilkan dari batang dan daun pohon pala. Minyak ini digunakan dalam industri makanan kaleng, minuman dan kosmetik. Lalu, siapa yang tak kenal minyak kayu putih. Ini hasil dari pohon Melaleuca Leucadendra stn. M. Leucadendron, baik daun dan batangnya semua dimanfaatkan.

Perkakas Rumah Tangga
Manfaat terbesar lainnyadari sebuah pohon adalah kayu. Kayu pohon banyak dibuat peralatan dan perabot rumah tangga. Kursi, lemari, meja dan tempat tidur yang berkwalitas baik dibuat dari kayu jati. Selain itu ada juga kayu sungkai, Jati Belanda atau kayu sengon. Dalam membangun rumah, kayu pun jadi bahan utama. Dibuat kusen, pintu jendela kerangka rumah, kuda-kuda dan wuwungan atap. Ada kayu yang sifatnya keras, seperti kayu besi Maluku Eusideroxylon Zwageri dan kayu besi Kalimantan. Tak lapuk oleh air, semakin lama semakin keras. Di Sulawesi di mana ada budaya pembuatan kapal, ada pohon bitti vitek yang dijadikan bahan dasar perahu. Kayu pohon ini sangat kokoh dan bentuknya tidak berubah, meski terkena air atau sinar matahari.

Manfaat-Manfaat Unik Pohon
Pohon juga memiliki manfaat yang tergolong unik. Disebut unik karena manfaat ini hanya berlaku di masyarakat tertentu. Satu keunikan adalah manfaat pohon sebagai bahan dasar pewarna kain. Bagi masyarakat Cina atau masyarakat yang beragama Budha pohon nangka dan pohon cempedak begitu berarti. Kayu pohon ini jika dibelah memang berwarna kuning. Ternyata setelah diolah cairan dari kayu tersebut digunakan untuk mewarnai jubah para pendeta Budha. Di Indonesia sendiri batik aslinya memakai pewarna alam yang  berasal dari tanaman, bisa menghasilkan warna merah, biru dan hijau.

Pohon dapat menambahkan nilai ke rumah Anda, membantu mendinginkan rumah Anda dan lingkungan, istirahat angin dingin untuk menurunkan biaya pemanasan Anda, dan menyediakan makanan bagi satwa liar.

Nilai Pohon kepada Masyarakat yang

The following are some statistics on just how important trees are in a community setting.
Berikut ini adalah beberapa statistik mengenai betapa pentingnya pohon dalam pengaturan komunitas.

"The net cooling effect of a young, healthy tree is equivalent to ten room-size air conditioners operating 20 hours a day." —US Department of Agriculture "Efek pendinginan bersih dari pohon, muda yang sehat adalah setara dengan sepuluh kamar ukuran AC 20 operasi jam sehari."-AS Departemen Pertanian

"Landscaping can reduce air conditioning costs by up to 50 percent, by shading the windows and walls of a home." —American Public Power Association "Landscaping dapat mengurangi biaya AC hingga 50 persen, dengan shading jendela dan dinding rumah." Power-American Association Publik

"If you plant a tree today on the west side of your home, in 5 years your energy bills should be 3% less. "Jika Anda menanam pohon hari ini di sisi barat rumah Anda, dalam 5 tahun tagihan energi Anda harus 3% kurang. In 15 years the savings will be nearly 12%." —Dr. Dalam 15 tahun tabungan akan hampir 12%. "-Dr.
E. Greg McPherson, Center for Urban Forest Research
E. Greg McPherson, Pusat Penelitian Hutan Perkotaan

"A mature tree can often have an appraised value of between $1,000 and $10,000." —Council of Tree and Landscape Appraisers "Sebuah pohon dewasa sering dapat memiliki nilai dinilai antara $ 1.000 dan $ 10.000." Dewan Penilai-Pohon dan Landscape

"In one study, 83% of realtors believe that mature trees have a 'strong or moderate impact' on the salability of homes listed for under $150,000; on homes over $250,000, this perception increases to 98%." —Arbor National Mortgage & American Forests "Dalam satu studi, 83% dari Realtors percaya bahwa pohon dewasa memiliki 'dampak yang kuat atau moderat' pada salability rumah terdaftar untuk di bawah $ 150.000;. Di rumah lebih dari $ 250.000, persepsi ini meningkat menjadi 98%"-Arbor Nasional Mortgage & Amerika Hutan

"Landscaping, especially with trees, can increase property values as much as 20 percent." —Management Information Services/ICMA "Landscaping, terutama dengan pohon-pohon, dapat meningkatkan nilai properti sebanyak 20 persen."-Manajemen Layanan Informasi / ICMA

"One acre of forest absorbs six tons of carbon dioxide and puts out four tons of oxygen. "Satu hektar hutan menyerap enam ton karbon dioksida dan menempatkan empat ton oksigen. This is enough to meet the annual needs of 18 people." —US Department of Agriculture Ini cukup untuk memenuhi kebutuhan tahunan 18 orang "-AS. Departemen Pertanian

"There are about 60– to 200-million spaces along our city streets where trees could be planted. "Ada sekitar 60 - untuk 200-juta ruang sepanjang jalan-jalan kota kami di mana pohon-pohon bisa ditanam. This translates to the potential to absorb 33 million more tons of CO 2 every year, and saving $4 billion in energy costs." —National Wildlife Federation Ini berarti untuk potensi untuk menyerap 33 juta lebih ton CO 2 setiap tahun, dan menghemat $ 4 miliar biaya energi. "-National Wildlife Federation

"Trees properly placed around buildings can reduce air conditioning needs by 30 percent and can save 20–50 percent in energy used for heating." —USDA Forest Service "Pohon benar ditempatkan di sekitar bangunan dapat mengurangi kebutuhan penyejuk udara sebesar 30 persen dan dapat menyimpan 20-50 persen energi yang digunakan untuk pemanasan."-USDA Forest Service

"Trees can be a stimulus to economic development, attracting new business and tourism. "Pohon bisa menjadi stimulus untuk pembangunan ekonomi, menarik bisnis baru dan pariwisata. Commercial retail areas are more attractive to shoppers, apartments rent more quickly, tenants stay longer, and space in a wooded setting is more valuable to sell or rent." —The Arbor Day Foundation Daerah ritel komersial lebih menarik bagi pembeli, apartemen sewa lebih cepat, penyewa tinggal lebih lama, dan ruang dalam pengaturan berhutan lebih berharga untuk menjual atau menyewakan "-itu. Arbor Day Yayasan

"Healthy, mature trees add an average of 10 percent to a property's value." —USDA Forest Service "Sehat, pohon-pohon dewasa menambahkan rata-rata 10 persen ke nilai sebuah properti."-USDA Forest Service

"The planting of trees means improved water quality, resulting in less runoff and erosion. "Penanaman pohon berarti kualitas air yang lebih baik, sehingga limpasan kurang dan erosi. This allows more recharging of the ground water supply. Hal ini memungkinkan lebih pengisian kembali pasokan air tanah. Wooded areas help prevent the transport of sediment and chemicals into streams." —USDA Forest Service Daerah berhutan membantu mencegah pengangkutan sedimen dan bahan kimia ke dalam aliran. "-USDA Forest Service

"In laboratory research, visual exposure to settings with trees has produced significant recovery from stress within five minutes, as indicated by changes in blood pressure and muscle tension." —Dr. "Dalam penelitian laboratorium, paparan visual untuk pengaturan dengan pohon-pohon telah menghasilkan pemulihan yang signifikan dari stres dalam waktu lima menit, seperti ditunjukkan oleh perubahan tekanan darah dan ketegangan otot."-Dr.
Roger S. Ulrich Texas A&M University
Roger S. Ulrich Texas A & M University

"Nationally, the 60 million street trees have an average value of $525 per tree." —Management Information Services "Secara nasional, 60 juta jalan pohon memiliki nilai rata-rata $ 525 per pohon." Manajemen Layanan Informasi

To help locate New York City's heritage trees, the City Department of Parks and Recreation conducted a program called the "Great Tree Search." New Yorkers looked for trees of unusual size and age, those linked with historic landmarks, and trees of unusual species or location. Untuk membantu menemukan warisan New York City pohon, Departemen Kota Taman dan Rekreasi melakukan sebuah program yang disebut "Search Pohon yang Hebat." New York mencari pohon ukuran biasa dan usia, mereka dikaitkan dengan tempat-tempat bersejarah, dan pohon spesies yang tidak biasa atau lokasi. On Arbor Day, they held a big party to celebrate New York City's Great Trees. Pada Hari Arbor, mereka menggelar pesta besar untuk merayakan Pohon Besar New York City.

After a tornado destroyed more than 800 trees in Cardington, Ohio, citizens organized a tree restoration committee which solicited donations and memorials. Setelah tornado menghancurkan lebih dari 800 pohon di Cardington, Ohio, warga terorganisir sebuah komite pohon pemulihan yang diminta sumbangan dan kenangan. Volunteers who learned of the tree planting through local newspaper articles appeared on Arbor Day to wrap trunks, water, mulch, and stake 40 large trees which were planted along major streets. Relawan yang belajar dari penanaman pohon melalui artikel koran lokal muncul di Arbor Day untuk membungkus batang, air, mulsa, dan 40 saham pohon-pohon besar yang ditanam di sepanjang jalan utama.

Manfaat Sebatang Pohon

Mengapa penghijauan perlu diperhatikan dan harus tetap dilaksanakan? Mengapa pepohonan harus tetap ditanam kembali dan dijaga kelestariannya?

Karena pohon adalah mahluk hidup yang tidak bias berjalan tetapi memberikan peran yang signifikan bagi mahluk yang berjalan.

Dari sebuah kajian penelitian, secara sederhana dapat disimpulkan semakin tinggi pohon yang tumbuh subur diatas tanah akan semakin memberi manfaat yang lebih diantaranya adalah menghasilkan oksigen (O2) 1,2 kilogram/pohon/hari.

Sementara itu fungsi pohon dibawah tanah diantaranya adalah menyerapkan air ketanah, mengikat butir-butir tanah, mengikat air dari pori tanah dengan kapilaritas dan tegakan permukaan.

Akar pohon menyerap air hujan ke tanah sehingga tidak mengalir sia-sia. Kemudian mengikat air dipori tanah dan menjadikan sebagai cadangan air di musim kemarau.

Sehingga ketersediaan air tanah secara berkesinambungan tetap terjaga dan menjadikan debiut mata air, sungai dan danau tetap besar, serta tidak terjadi kekeringan pada musim kemarau dan pada musim penghujan bencana banjir tidak terjadi.

Akar pohon juga mengikat buti-butir tanah sehingga dapat mencegah terjadinya erosi dan terjadinya tanah longsor.

Pohon-pohon dihutan mendaur ulang hujan dan membangun iklim mikro terjaga, kelembaban terkendali dan curah hujan turun.


Sumber:
http://id.shvoong.com/society-and-news/news-items/1843512-manfaat-sebatang-pohon/#ixzz1f9eFbq8b

Manfaat Sebatang Pohon :

  1. Menyerap panas 8x lebih banyak;
  2. Menghasilkan Oksigen (O2) sebanyak 1/2 Kg/Hari/Pohon;
  3. Menyerap Karbondioksida (CO2) 14 Kg/Tahun dari polusi udara yang dihasilkan dari pabrik dan kendaraan bermotor serta menyerap debu;
  4. Memberikan keteduhan bila duduk di bawah pohon pada siang hari;
  5. Mencegah erosi/tanah longsor;
  6. Mencegah banjir;
  7. Mencegah terjadinya kekeringan saat  musim kemarau;
  8. Dan mencegah serta mengurangi Dampak Pemanasan Global (Global Warming);
  9. Selain itu akar pohon berfungsi untuk : (a) Menyerap air ke tanah, (b) Mengikat butir-butir tanah, (c) Mengikat air di pori tanah.

DAN TAU KAH ANDA, BAHWA TERNYATA :

1 (satu) pohon menghasilkan 1,2 kg oksigen per hari. 1 (satu) orang bernafas perlu 0,5 kg oksigen per hari. Jadi 1 (satu) pohon menunjang kehidupan 2 (dua) warga dan menebang 1 (satu) pohon di kota berarti mencekik 2 (dua) warga.

 
 

BERIKUT AKIBAT ULAH KITA SENDIRI KARENA MENGABAIKAN KEBERADAAN ALAM DAN LINGKUNGAN SERTA SELALU MENEBANG POHON : (Lihat Gambar Di Bawah)

Erosi dan Tanah Longsor

Banjir

Banjir Bandang Wasior

 
 

Kekeringan diMusim Kemarau

Mencairnya Es di Kutub Utara dan Selatan

Bukti Lain Mencairnya Es di Kutub Utara dan Selatan

Angin Puting Beliung dan Tornado

Polusi Udara

Kalo Mau Saya Gambarin..Ya Beginilah Kondisi Bumi Kita Saat Ini

Dengan Semua Fakta dan Kenyataan yang Telah Diuraikan Di Atas, Lantas Tegakah Kita..Bila Anakn dan Cucu Kita Merasakan Dampak Kerusakan Alam Akibat Ulah Kita???

Untuk Itu Mari..Pace..Mace..Ayo Kita Menanam Pohon...Klo Bukan Kita Siapa Lagi..Klo Bukan Sekarang Kapan Lagi...

Mari Cintai Bumi Kita..Demi Hari dan Hari Esok Yang Jauh Lebih Baik...SALAM 1 JIWA KONSERVASI


 

 
 


 

Read More …

motivasi untuk kita

La tahzan,don,t cry,la exacta credo,bel tohz,ojo mewe',jangan menangis


Gagal untuk Sukses

Setiap kita mendapat musibah tentu akan ada duka yang mendalam dalam hati kita. Takkan hilang sampai kapanpun dan akan selalu terkenang dimanapun. Apalagi kalau yang kita alami adalah sesuatu yang tidak kita duga sama sekali. Tapi kita juga harus ingat, bahwa hidup ini harus terus kita jalani walaupun akan selalu ada rintangan yang menghadang. Bukankah manusia adalah makhluk yang sempurna ? Tentu manusia akan mampu mengatasi duka yang melandanya.

Mungkin ini ada jurus yang selalu saya pakai ketika saya sedang sedih dan berduka akan suatu hal. Mudah – mudahan berguna.

1. Don't look back! Jangan selalu mengingat masa lalu, tataplah ke depan. Kita memang pantas bersedih, tapi jauh lebih penting mempersiapkan diri menghadapi masa depan. Tuhan sengaja menyelamatkan kita supaya jadi orang yang makin tegar. Ingat, banyak orang yang menjadi manusia hebat setelah aneka musibah yang menimpanya.

2. Stop crying! Jangan keterusan menangis. Yang sudah berlalu dan berpulang padaNya tidak akan bisa kembali lagi. Syukuri apa yang Tuhan masih berikan pada kita. Bahwa kita masih survive dan juga orang-orang terdekatmu, atau mungkin sebagian harta keluargamu. Nangis terus menambah berat masalah.

3. Positive Thinking! Tetap berpikir positif. Alhamdulillah, kamu masih sehat dan selamat, masih banyak orang yang tertimpa musibah lebih parah dan mereka masih baik-baik saja. Yakinlah bahwa ini adalah ujian dari Tuhan– bukan hinaan apalagi kezhaliman – yang kalau kita bisa melewatinya dengan baik akan menuai pahala yang besar.

4. Pray,try and brave! Berdoa adalah sesuatu hal terkuat di bumi ini,karena yang kita mohon ialah Allah raja semesta alam,mencoba untuk kembali atau memperbaiki dengan semua usaha dan kepercayaan kita atas segala persiapan termasuk juga doa kita pada ilahi 100% anda akan berhasil melewati segala duka maupun kekecewaan yang telah lalu.

5.Just the way you are! Menjadi apa adanya atau jadi diri sendirilah kita bias mengatasi segalanya , pada dasarnya itu di karenakan kita yang mengetahui dan menjalani diri ini,meniru bukan jalan yang harus di lakukan ,orang lain punya cara sendiri untuk mengatasi sesuatu,peganglah prinsip bertanggung jawab sehingga kita tak ingin mengganggu orang lain, tapi kita jadi punya tanggungan bahwasanya yang kita perbuat maka kita sendiri yang bertanggung jawab


JK.rowling pencipta Harry Potter yang melebihi kekayaan dan kemashyuran ratu inggris sendiri 40 tahun masa lalunya hanyalah seorang wanita yang penuh dengan depresi,kegagalan dan keputus asaan

Setelah beliau berhasil ia mengatakan lebih pentingnya kegagalan untuk mencapai kesuksesan.

Saudara saudari ku sekalian kegagalan adalah satu satunya jalan menuju kesuksesan,kalau kita bicara bukti maka salah satu contohnya ialah junjungan kita sendiri yakni Nabi Muhammad SAW

Jadilah muslim yang kuat dan jangan pernah bersedih

Mari kita lihat beberapa bukti nyata dari orang orang gagal ini

Adam Khoo

 

Dia orang Singapura. Waktu kecil, ia adalah penggemar berat games dan TV. Sehari, ia bisa berjam-jam di depan TV. Baik main PS atau nonton TV.(gue banget)

Adam Khoo pun dikenal sebagai anak bodoh. Ketika kelas empat SD, Ia dikeluarkan dari sekolah. Ia pun masuk ke SD terburuk di Singapura. Ketika akan masuk SMP, ia ditolak oleh enam SMP terbaik di sana.

Akhirnya, ia bisa masuk ke SMP terburuk di Singapura. Begitu terpuruknya prestasi akademisnya, tapi lama kelamaan membaik justru karena cemoohan teman-temannya, hingga akhirnya memperoleh kesuksesan di dunia bisnis.

Prestasi Adam di dunia bisnis ditandai pada saat Adam berusia 26 tahun. Ia telah memiliki empat bisnis dengan total nilai omset per tahun US$ 20 juta.

Kisah bisnis Adam dimulai ketika ia berusia 15 tahun. Ia berbisnis music box. Bisnis berikutnya adalah bisnis training dan seminar. Pada usia 22 tahun, Adam Khoo adalah trainer tingkat nasional di Singapura. Klien-kliennya adalah para manager dan top manager perusahaan-perusahaan di Singapura. Bayarannya mencapai US$ 10.000 per jam.

Albert Enstein

 

Siapa yang belum tahu Albert Einstein? Dialah Ilmuwan terkenal abad 20 yang terkenal dengan teori relativitasnya. Dia juga salah satu peraih Nobel. Siapa sangka dia adalah seorang anak yang terlambat berbicara dan juga mengidap Autisme. Waktu kecil dia juga suka lalai dengan pelajaran.

Thomas Alva Edison

 

Suatu hari, seorang bocah berusia 4 tahun, agak tuli dan bodoh di sekolah, pulang ke rumahnya membawa secarik kertas dari gurunya. ibunya membaca kertas tersebut,

Tommy, anak ibu, sangat bodoh. kami minta ibu untuk mengeluarkannya dari sekolah.

Sang ibu terhenyak membaca surat ini, namun ia segera membuat tekad yang teguh, "anak saya Tommy, bukan anak bodoh. saya sendiri yang akan mendidik dan mengajar dia."

Tommy kecil adalah Thomas Alva Edison yang kita kenal sekarang, salah satu penemu terbesar di dunia. dia hanya bersekolah sekitar 3 bulan, dan secara fisik agak tuli, namun itu semua ternyata bukan penghalang untuk terus maju.

Siapa yang sebelumnya menyangka bahwa bocah tuli yang bodoh sampai-sampai diminta keluar dari sekolah, akhirnya bisa menjadi seorang genius? jawabannya adalah ibunya! Ya, Nancy Edison, ibu dari Thomas Alva Edison, tidak menyerah begitu saja dengan pendapat pihak sekolah terhadap anaknya.

Ludwig Van Beethoven

 

Jika anda mengenal seorang wanita yang sedang hamil, yang telah mempunyai 8 anak, tiga diantaranya tuli, dua buta, satu mengalami gangguan mental dan wanita itu sendiri mengidap sipilis, apakah anda akan menyarankannya untuk menggugurkan kandungannya? Jika anda menjawab ya, maka anda baru saja membunuh salah satu komponis masyur dunia. Karena anak yang dikandung oleh sang ibu tersebut adalah Ludwig Van Beethoven.

Ketika Beethoven berumur di ujung dua puluhan, tanda-tanda ketuliannya mulai tampak, tapi akhirnya ia menjadi Komponis yang terkenal dengan karya 9 simfoni, 32 sonata piano, 5 piano concerto, 10 sonata untuk piano dan biola, serangkaian kuartet gesek yang menakjubkan, musik vokal, musik teater, dan banyak lagi.

Abraham Lincoln

 

Kisah Lincoln merupakan contoh klasik orang-orang yang benar-benar berani gagal.

Gagal dalam bisnis pada tahun 1831.

Dikalahkan di Badan Legislatif pada tahun 1832.

Gagal sekali lagi dalam bisnis pada tahun1833.

Mengalami patah semangat pada tahun 1836.

Gagal memenangkan kontes pembisara pada tahun1838.

Gagal menduduki dewan pemilih pada tahun 1840.

Gagal dipilih menjadi anggota Kongres pada tahun 1843.

Dilantik menjadi anggota Kongres pada tahun 1846.

Gagal menjadi anggota Kongres pada tahun 1848.

Gagal menjadi anggota senat pada tahun 1855.

Gagal Menjadi Presiden Pada Tahun 1856.

Gagal Menjadi anggota Dewan Senat pada tahun 1858.

Akhirnya pada tahun 1860 dilantik sebagai presiden Amerika yang ke-16 dan salah seorang presiden yang sukses dalam sejarah Amerika.

Bill Gates

 

Nah, ada yang tidak kenal Bill Gates? William Henry Gates III, atau yang lebih dikenal Bill Gates adalah pendiri (bersama Paul Allen) dan ketua umum perusahaan perangkat lunak AS, Microsoft. Ia juga merupakan seorang filantropis melalui kegiatannya di Yayasan Bill & Melinda Gates.

Ia menempati posisi pertama dalam orang terkaya di dunia versi majalah Forbes selama 13 tahun (1995 hingga 2007). Siapa sangka dia DO dari Harvard dan sebelumnya pernah bekerja sebagai Office Boy

Mark Zuckerberg

 
 

Yang satu ini dinobatkan sebagai miliarder termuda dalam sejarah yang memulai dari keringatnya sendiri. Bagaimana tidak, dimulai dari sebuah situs penghubung mahasiswa Harvard, ternyata banyak yang menyukainya, dengan nekat ia mengikuti jejak seniornya, Bill Gates, DO dari Harvard untuk mengembangkan situs tersebut menjadi Facebook yang kita kenal sekarang.

Tahukah Anda? Mark pernah menolak tawaran Friendster yang ingin membeli Facebook 10 juta US$ , artinya sekitar Rp. 9,500,000,000 (kurs Rp. 9,500), tawaran dari viacom 750 juta dolar (Rp. 7,125,000,000,000) dan yang paling mengagetkan tawaran dari yahoo satu miliar dolar (Rp. 9,500,000,000,000).hati hati ia zionis dan yahudi penyumbang terbesar kekuatan tempur israel

Dan 10 pemuda terkaya yang bias menjadi contoh ke depan untuk kita kalahkan

Dustin Moskovitz

Umur: 26

Negara: Amerika Serikat

Kekayaan: $ 2.700.000.000

Bisnis utama: mantan orang ketiga di Facebook, perusahan software

 
 

Mark Zuckerberg

Umur: 26 th

Negara: Amerika Serikat

Kekayaan: $ 13.500.000.000

Bisnis utama: pendiri Facebook

 
 

Albert von Thurn Taksi und

Umur: 27

Negara: Jerman

Kekayaan: $ 2.000.000.000

Bisnis Utama: real estate, kolektor seni, peternakan, listrik suasta

 
 

Scott Duncan

Umur: 28

Negara: Amerika Serikat

Kekayaan: $ 3.100.000.000

Bisnis Utama: jaringan pipa lintas Negara

 
 

Eduardo Saverin

Umur: 29

Negara: Amerika Serikat

Kekayaan: $ 1.600.000.000

Bisnis Utama: mantan tim pendiri Facebook, perusahan silikon

 
 

Yang Huiyan

Umur: 29

Negara: Cina

Kekayaan: $ 4.100.000.000

Bisnis Utama: property

 
 

Fath Hariri

Umur: 30

Negara: Libanon

Kekayaan: $ 1.500.000.000

Bisnis Utama: telekomunikasi, real estate, satelit dan jaringan TV timur tengah

 
 

Sean Parker

Umur: 30

Negara: Amerika Serikat

Kekayaan: $ 1.600.000.000

Bisnis Utama: situs musik online, perusahan teknologi

 
 

Ayman Hariri

Umur: 32

Negara: Libanon

Kekayaan: $ 1.500.000.000

Bisnis minyak bumi

Walau sebagian besar contoh di atas ialah kafir,itu bisa menjadi motivasi lebih bagi kita bukan hanya menyamai tapi mampu mengalahkan kesuksesan mereka itu

Ingat AL FATH AYAT PERTAMA YANG ARTINYA

SESUNGGUHNYA TELAH DATANG KEPADAMU KEMENANGAN YANG NYATA

Allahu Akbar!

Courtesy 87 = P3CK

Arcfath.blogspot.com

Arcfath.freejoomlas.com


 


 


 

©XI IPS II AL-MUJAHIDIN 2011.all right reserved


 

Read More …


 


 


 

BIOGRAFI


 

Amirah Balqis lahir di Sangatta 08 Mei 1995. Dari lahir beragama Islam. Mempunyai cita-cita, menjadi seorang Psikolog. Hobbi baca novel. Untuk selama ini baru bisa mempublikasikan karya-karyanya di media sekolah. Menuntaskan pendidikan Sekolah Dasar di SDN 004 Sangatta Utara. SMP Muhamadiyah 3 Al-Mujahidin Balikpapan. Melanjutkan Sekolah Menengah Atas di Negri 1 Sangtta Utara dan kelas X semester 2 d SMAM2 Al-Mujahidin.

Jangan pernah takut bermimpi, karena Tuhan akan memeluk mimpi-mimpi mu.

Kalau mau berbagi cerita bisa datangin webside ini

leader_queen09@yahoo.co.id

aradea_mei@yahoo.co.id


 


 


 


 


 


 


 


 

PELANGI MIMPI

"Bunda, Alma main sama temen-temen ya.?" Pinta seorang gadis kecil berambut lurus terawat dengan mata bulat yang berkilau. Usianya 6 tahun.
    " Nanti saja sayang, tunggu Kak Darma pulang," ujar Bunda lembut.
Selalu saja begini, batin Alma, bibirnya manyun dan matanya yang bulat berkilau memandang Bunda yang sedang menjahit.

Terdengar suara ketukan pintu. Alma segera membukakan pintu, gadis kecil itu tau pasti siapa yang datang.
    "Kak Darma, ayo temenin Alma main". Rengek alma pada kakaknya yang baru datang dari TPA. Beda 3 tahun Jaraknya dengan Alma.
    "Aduh, kakak capek" kata Darma sambil meletakkan tasnya pada meja belajar.
    "Ayo kak" Alma pantang mundur.
    "Bunda, Darma capek nih, tadi sama teman-teman bersihin musholla, semalam air sungai naik lagi". Secara tidak langsung Alma meminta bantuan pada Bundanya dari rengekan Alma.

Selalu begitu jika air sungai meluap. Air akan menggenang di musholla mereka. Biasanya tingginya hingga betis dan meninggalkan sampah dan lumpur, tak alang udang serta beberapa ikan kecil juga ikut terdampar di musholla mereka.

"Bunda dengar sebentar lagi akan dibangun musholla baru, jadi kakak sama teman-teman tidak perlu membersihkan sisa genangan". Terang Bunda.
    "Kak Darma, ayo". Alma masih merengek .
    "Main di rumah saja Alma". Kali ini Bunda angkat bicara. Kalau sudah begini mana berani Alma berkata-kata lagi. Bibirnya kembali manyun, matanya yang bulat berkilau memandang keluar. Beberapa temanya berlari dengan baju basah.
    "Mereka pasti dari sungai." Batin Alma.

+++++++++++++++

"Bunda !." Kepala Alma menyembul.
"Aaaaah !." Alma panik, tubuhnya terbawa arus sungai.

"Jangan main di dekat sungai sayang." Suara Bunda terngiang di kepala Alma.

"Kak Darma !." Alma menggapai udara. Tubuhnya hanyur menjauh dari perkampungan.

+++++++++++++++

"Bunda, Alma mana." Tanya Darma pada Bundanya.
"Biasanya di kamar." Jawab Bunda, masih berkutat dengan jahitanya.
"Nggak ada Bunda." Suara Darma terdengar panik. Ketika itu Alma memanggil nama Darma saat dirinya menyembul di permainkan arus sungai.

+++++++++++++++

3 tahun kemudian

"Om, koranya Om." Tawar seorang anak dengan rambut lurus dan mata bulatnya yang berbinar.
"Kaltim Post satu dek," Kata seorang dari dalam mobil. Gadis kecil itu segera menyerahkan Koran yang dimaksud dan menerima beberapa uang ribuan.
"Makasih Om." Ujar gadis kecil itu.
"Pelangi ayo, sebentar lagi lampu hijau" Salah seorang temannya yang juga membawa beberapa koran.

++++++++++++++

"Ibu, ini untuk Ibu," kata pelangi sembari memberikan beberapa uang ribuan dan receh.
"Iya, terimakasih nak," Kata Ibu yang sedang mengaduk adonan kue.
"Pelangi pergi sekolah dulu ya Bu," pamit pelangi.
"Hati-hati nak," tutur Ibu.
"Pelangi pergi Mba," pamit pelangi pada anak pemilik toko, tempat Ibunya berkerja.

Pagi-pagi sekali Pelangi harus pergi ke perempatan jalan Dome untuk menjual Koran. Membantu Ibu mencari rezeki . menjelang siang, ia harus kembali ketempat Ibunya bekerja di daerah Villa Damai. Berkat kebaikan sang pemilik toko pula, Pelangi dapat bersekolah.

"Anak yang baik. Kenapa Ibu membiarkannya berjualan Koran," ujar Ira, anak pemilik toko kepada Ibu.
"Berkali-kali sudah saya bilang sama Pelangi Mba, tetap saja anak itu bersikeras ingin menjual Koran. Kesian Ibu dia bilang," jelas Ibu singkat.
"Anak yang baik," lanjut Ira.

+++++++++++++

"Pelangi sepatunya kayak buaya," Seru teman Pelangi serempak.
"Hati-hati, sepatu Pelangi bisa makan orang !" Ujar teman lainya melihat bagian depan sepatu Pelangi menganga. Pelangi hanya diam saja. Pelangi adalah anak yang kuat, menganggap olokan teman-temanya hanya angin lalu.
Namun tak dapat lagi ia bendung air matanya saat ia pulang sekolah dan mendapati Ibunya di gotong warga dalam keadaan tak sadarkan diri. Salah seorang warga bilang Ibunya sakit parah dan seharusnya dibawa kerumah sakit untuk di periksa. Namun dapat uang dari mana, mengingat Ibunya yang hanya pembantu di sebuah toko kue dan Ayahnya hanya sebagai kuli bangunan.

"Pelangi." Suara Ibu lemah memanggil anak semata wayangnya, sesadarnya dari pingsan. Pelangi segera menghapus air mata yang mengalir di pipinya.
"Iya Bu." Kata Pelangi, menatap lamat wajah Ibunya.
"Jadi anak yang baik sayang," Ibu menarik nafas dalam , seakan udara di ruangan itu terbatas.
"Pelangi akan jadi anak yang baik Bu," Tutur Pelangi.
"Jadi Pelangi yang selalu kuat sayang"
"Pelangi akan jadi anak yang baik Bu." Kata Pelangi mengulang kata Ibunya sebagai bentuk janjinya.
Jangan pernah bersedih walau kamu bukan anak Ibu dan Bapak." Ibu menatap Pelangi penuh kasih.
"Kamu bukan darah daging ibu, namun percayalah Ibu sangat sayang pada Pelangi." Lanjut Ibu. Pelangi kecil masih mencoba mencerna apa yang sedang Ibunya dibicarakan.
"Jadi anak yang berguna Pelangi, walau sesungguhnya Ibu tak pantas untuk meminta." Air mata Pelangi mengalir, membuat anakan sungai di pipinya.
"Ada seorang desa yang mendapatkanmu di tepi sungai. Warga mencari tau asalmu, sementara itu Ibu yang merawat. Empat hari kamu pingsan dan ketika kamu sadar tak ada satupun yang kau ingat nak. Ibu dan Bapak mencarikan nama. Dan saat itu gerimis turun menyisakan pelangi di angkasa. Matamu yang bulat berbinar bertambah jenaka ssaat menatap pelangi."
"Maka kami memberimu nama Pelangi dan berharap hiupmu ceria seperti warna-warni pelangi serta menjadi jembatan menuju keindahan bagai lengkung Pelangi. Setelah setahun, Ibu dan Bapak serta dirimu merantau ke kota Balikpapan ini. Berharap nasib yang lebih baik akan berpihak." Jelas Ibu.

Lantas pelangi mencium pipi Ibunya dan berbaring. Ada sesuatu pemikiran kusut yang mesti ia urai.


+++++++++++++++++++

"Bunda !." Kepala Alma menyembul.
"Aaaaah !." Alma panik, tubuhnya terbawa arus sungai.

"Jangan main di dekat sungai sayang." Suara Bunda terngiang di kepala Alma.

"Kak Darma !." Alma menggapai udara. Tubuhnya hanyur menjauh dari perkampungan.

    Pelangi terbangun dari tidurnya dengan nafas berburu.
"Selalu mimpi itu." Alma membatin.
"Siapa petempuan itu. Bunda, Kak Darma, Alma ?." Pelangi membatin. Ia merasa seperti ikut hanyut dan timbul tenggelam dalam arus air yang deras, menggapai udara, mencoba menyelamatkan dirinya.
namun semua tersa gela dan buntu, ada memori yang terputus.

    Pelangi menatap Ibu yang masih terlelap disampingnya. Ia beranjak menyiapkan makanan.

"Ibu," Pelangi mengelus lengan Ibunya lembut.
"Ibu bangun, makan dulu," tak ada respon.
"'Ibu," suara Pelangi terdengar lirih. Pelangi mengadah keatas seolah memanjatkan doa.
"Selamat tidur Ibu. Pelangi sayang Ibu." Mata bulat Pelangi seolah menari diterpa cahaya mentari pagi, mencoba menahan tetes bening yang akan luruh.

+++++++++++++++++

Pelangi masih berdiam di samping pusara yang masih basah, hanya seorang diri. Setelah menolak ajakan Bapak untuk pulang.
Angkasa mendung, seakan merasakan gundah gadis kecil itu. Tetes-tetes bening luruh serempak dari langit, mengusap setitik bening yang mengalir di mata Pelangi.
Ada suatu pemikiran panjang yang membentuk puzzle hampir sempurna, yang akan membawanya pada keindahan hidup.

+++++++++++++++++

"Bunda." Rian menghasmpiri Pelangi, menyadarkanya dari kenangan 14 tahun silam.
"Coba liat deh, baguskan gambaran Rian.?" Rian antusias memperlihatkan gambarnya.
"Wah bagus sekali, coba Rian beri pewarna, Bunda rasa akan semakin bagus." Tanpa fikir panjang Rian kembali ketengah ruangan berkumpul dengan temannya yang lain.

Impian Pelangi terwujud, dengan adanya Rumah Baca Pelangi setidaknya dapat sedikit membantu anak jalanan yang ada di kota Balikpapan ini untuk dapat menulis dan membaca. Memberi peluang bagi mereka yang lembut hatinya untuk mengajarkan benih-benih harapan ini untuk mengerti suatu hal.
Buku-buku berbaris rapi, sumbangan dari mereka yang peduli. Beberapa remaja rutin datang setiap minggunya datang untuk mengajar dengan imbalan pahala dari keikhlasan hati.
Dan satu lagi harapan Pelangi yang telah terwujud, untuk membalas kebaikan kota yang telah berbaik hati memberinya tempat untuk tumbuh besar dan berkembang. Mengerti arti hidup dan kehidupan. Menjadi kota tempatnya merajut mimpi dan merasakan tempaan takdir yang menjadikanya seperti ini. Tuhan telah memberikanya jalan yang berujung indah walau harus dilalui dengan air mata dan berkali-kali harus membangun hatinya yang roboh di terjang kerasnya hidup.

+++++++++++++++++

"Pelangi, selamat kamu mendapatkan beasiswa dari Departemen Pendidikan Kota Balikpapan untuk melanjutkan pendidikan di Universitas Indonesia, sesuai jurusan yang kamu inginkan." Tutur Kepala Sekolah SMAM Al-Mujahidin, tempatnya menuntaskan pendidikan menengah terakhir.

Hanya senyum dan mata berbinar menahan genangan air mata sebagai balasan kata yang tak mampu terucap dari bibirnya. Hatinya buncah, Pelangi menyalami kepala sekolah dan keluar ruangan. Tidak ada kata yang mampu terucap.


++++++++++++++++++++

Serempak seluruh sekolah akan mengumumkan kelulusan pada hari ini. Di saat para siswa SMAM Al-Mujahidin kelas tiga menunggu menit pengumuman, Pelangi menginjakkan kakinya di Bandara Sepinggan.

1 new massage.
Angga.
Pelangi, kamu dimn ?

Massage deliver to Angga
Ngak usah nyari aku.

1 new massage
Angga
Loh kok jutek ?
bentr lg pengumuman nih.

Massage deliver to Angga
Aku di bandara, Pak Lintang bakal kasih tau kabar kelulusanku nanti.

++++++++++++++++++++

Angga tiba di Bandara Sepinggan setengah jam kemudian dan berusaha mencari keberadaan Pelangi di antara kerumunan orang. Sesaat kemudian Angga mendapatkan sosok Pelangi.

"Pelangi," Angga berteriak memanggil Pelangi. Namun jarak dan banyaknya orang menghalangi suaranya untuk dapat didengar oleh Pelangi. Angga mencoba berlari diantara kerumunan orang. Terlihat Pelangi akan memasuki ruang boarding pass.
"Pelangi tunggu." Pihak keamanan bandara mencoba mencegah Angga yang berusaha masuk. Pelangi telah melangkah jauh.
"Pelangi." Suara Angga pasrah, tidah ada harapan. Lelaki itu berbalik.

"Angga," mendengar seorang memanggilnya Angga berbalik.
"Ngapain kamu disini?." Ujar Pelangi polos. Angga tertegun mendengar pertanyaan Pelangi dan mengulang memori beberapa menit sebelumnya. Mengingat perjuanganya mengejar gadis didepannya dan mendapatkan pertanyaan macam ini.
"Kenapa kamu pergi ngak bilang-bilang," ucap Angga.
"Untuk apa ?" Tanya Pelangi. Sesungguhnya ia tau pasti arti dari pertanyaan Angga barusan. Tidak ada jawab dari Angga.
" Kita berpisah untuk bersua kembali Angga." Ucap Pelangi.
"Aku akan melanjutkan pendidikan disana dan mungkin akan kembali setelah mendapat gelar sarjana. Berdoalah agar takdir berbaik hati mempertemukan kita nanti. Dan semoga kita sama-sama mencapai harapan kita kelak." Lanjut Pelangi.
"Baiklah. Hati-hati disana. Aku menunggu." Tutur Angga.

+++++++++++++++++

Lima tahun berlalu.

Pelangi kembali ke Kota Balikpapan dengan gelar sarjana Psikologi di depan namanya, bekerja di salah satu instalasi Pemerintah kota dan membuka perakteknya sendiri. Menabung sedikit demi sedikit untuk membangun pelan-pelan Taman baca yang telah lama di impikannya serta mendekatkan diri pada anak yang kurang mampu.

"Hey Rian," sapa Pelangi pada seorang anak yang membawa setumpuk Koran.
"Hey," balas bocah yang di panggil Rian dengan canggung.
"Kita ketemu lagi, apa kabar ?." Tanya pelangi lembut.

Setelah beberapa kali bertemu dengan Rian, Pelangi mengajak Rian dan beberapa temannya untuk datang kerumah bacanya.

"Ya, anak-anak, selamat datang dirumah Baca Pelangi." Mata Pelangi berbibar menatap satu persatu anak-anak di depanya.
"Kalau kalian punya waktu datanglah kemari. Kalian bisa belajar membaca dan menulis, atau sekedar datang berkunjung." Pelangi menjelaskan.
" Dan kalian bisa memanggil saya, Bunda," lanjut Pelangi.

++++++++++++++++

Beberapa hari kemudian saat Pelangi berkunjung kerumah baca dan mendapati seorang anak yang baru dilihatnya, menyudut disamping lamari buku. Pelangi mendekat.
"Siapa namamu nak?." Tanya Pelangi.
"Bunda, Nasya yang bawa Fika kesini," kata Nasya mendekat pada Pelangi.
Pelangi membaca kegelisahan pada mata Fika.
"Kata Fika, dia kesasar sampai disini. Tadi Nasya ketemi Fika di terminal." Jelas Nasya.
"Kamu masih punya keluarga sayang?." Tanya Pelangi. Namun hanya tatap bingung yang di beri Fika.
"Nama Ibu kamu siapa.?"
"Nama Ibu," gadis itu tampak berfikir.
"Nama Ibu, Ya Ibu," lanjut gadis kecil itu. Tidak adad titik terang yang didapat Pelangi dan setelah beberapa hari Ia mencoba mencari informasi.

Hingga beberapa hari kemudian seorang Ibu dan wanita paruh baya datang.
"Bunda ada yang nyariin." Kata Nasya.
"Siuapa sayang?." Pelangi menghentikan kegiatanya dan menuju keruang depan.
"Assalamua'laikum," seorang wanita di bawah bingkai pintu member salam.
Pelangi menjawab salam dan mempersilahkan tamunya untuk duduk.
"Maaf, apa benar disini ada seorang anak yang bernama Fika?." Tanya wanita itu.
"Ibu." Fika berlari dari dalam, memeluk wanita yang disebutnya Ibu.
"Eyang Bunda." Fika beralih memeluk wanita setengah baya.
Pelangi membiarkan moment tersebut.
"Terimakasih telah menjaga Fika. Kami telah mencarinya kemana-mana. Ah-ya perkenalkan nama saya Darma," kata wanita itu memperkenalkan.
"Dan ini Bunda saya." Pelangi berganti menjabat wanita paruh baya.
"Senang bertemu anda." Kata Pelangi tulus.
"Kami sangat takut kehilangan Fika. Kami tidak sanggup jika kejadian 14 tahun lalu akan terulang kembali." Wanita bernama Darma menceritakan singkat.
"Ada apa dengan kejadian 14 tahun lalu." Tanya Pelangi penasaran. Namun seketika menangkap raut sedih di wajah kedua tamunya.
"Maaf, saya telah lancAng." Kata Pelangi segera.
"Oh tidaK, kami hanya sedih bila mengingat masa itu." Maka tercurahlah cerita bahwa dulu ia memiliki seorang adik. Hilang entah kemana, diperkirakan bermain di sungai dan terbawa arus.

Fikiran pelangi melesat pada mimpi yang sering mengusik tidurnya.

"Namanya Alma, ia gadis kecil yang jenaka, memiliki rambut lurus da mata yang bulat berkilau. Mungkin umurnya sekarang sepantaran dengan anda."

Jantung Pelangi berdetak lambat.

+++++++++++++++

"Tunggu," Pelangi mencoba mencegah tamunya yang telah menginjak pekarangan rumah.
"Kak Darma, Bunda." Pelangi melangkah mendekat,
"Aku Alma Bunda." Pelangi mendekap Bundanya dan tidak dapat membendung tangisnya.


 

+++++++++++++++

Sebuah gedung di kawasan Sepinggan di penuhi para undangan.
Para tamu bergantian menyalami Pelangi dan Angga. Sepasang mempelai yang dipenuhi kebahagiaan.

Terimakasih Tuhan, atas kebaikanmu. Kau menjadikan Kota ini tempatku meniti langkah, mencapai mimpi-mimpiku, bertemu dengan orang-orang yang mengasihiku serta tempatku menemukan seorang yang menjadi iman dunia dan akhiratku.



 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 

Benih Majuku Di Kota Beriman


Posted on 7 Februari 2012 by almujahidinbpp

Cerpen
Karya : Faisal Fath Junaidi
SMA Muhammadiyah 2 Al-Mujahidin Balikpapan
Kelas XI IPS 2
( Juara I Lomba Menulis Cerpen Garapan PWI Balikpapan dengan tema Balikpapan Masa Depan )
( 3 Februari 2012 )

"Wah !senang. rasanya dapat kembali kemari! Berapa lama ya! ? sampe bahasa jawaku sudah nggak kelihatan lagi".
Ucap seseorang paruh baya yang telah selesai mengisi surat-surat passport di Bandara Sepinggan lewat gate internasional, setelah itu ia keluar dan nampaknya dia amat tidak sabar untuk berjalan-jalan ke kota Balikpapan.
"Tuan,bagaimana dengan penginapan anda?". Tanya seorang yang sejak awal mengikutinya itu, ia berpakaian tuxedo lengkap amat mewah berbeda jauh dengan orang paruh baya itu.
"Ah! tidak perlu…! Inikan hometown saya, jadi saya sudah punya banyak pengalaman walau sudah hampir 8 tahun tidak pulang!" jawab seorang paruh baya itu.
"Baiklah! Saya mengerti….apa anda ingin ketempat kerabat-kerabat anda!?" Tanya lagi seorang berpakaian rapi tadi terlihat ia adalah seorang sekretaris yang bekerja untuk orang paruh baya itu tadi.
"Haha! Kota Balikpapan dan penduduknya adalah kerabat-kerabat terbaikku!" Ucap orang paruh baya itu lagi, kali ini dengan senyum ramah dari wajah bijaknya dan rambut yang sedikit beruban itu.
"Oh ya, karena sedang liburan…aku minta kau juga berlibur, termasuk dalam tugasmu! OK !" Instruksi pada sekretarisnya itu." Terima kasih tuan Falah! Info dan jadwal-jadwal mengenai bisnis anda di Adelaide, akan saya atur sendiri, agar liburan anda menyenangkan!" balas sang sekretaris atas pelayanan pada atasannya, yang ternyata orang berpakaian sederhana itu, bernama Falah, memang tak di sangka sebelumnya kalau Falah adalah atasan atau terlihat sebagai orang penting bahkan punya urusan bisnis di Australia, tepatnya di Kota Adelaide.
"Baiklah! Lakukan sesukamu, aku pergi dulu….Assalamualaikum!" Mengucapkannya dengan bergegas ke jalan raya, mengabaikan semua apa yang di ucapkan sekretarisnya setelah mengucapkan salam tadi, seperti ingin bebas dan berbaur dengan keadaan sederhana, ia memanggil angkot yang lewat di depannya begitu saja tanpa pilih-pilih, seperti ingin kabur dari intruksi-intruksi dan info dari sekretarisnya itu.
Memasuki angkot yang di penuhi bapak-bapak dan ibu-ibu, Falah merasa ini saat kesempatan baginya untuk memulai interaksi dengan orang-orang pada umumnya di Balikpapan.

"Piye kabare mas!?" Ucapnya dengan asal bahasa jawa yang masih ia ingat, dan langsung mengucapkannya pada pak sopir, karena kebetulan posisinya saat itu ia duduk di kursi paling depan di sebelah pak sopir dan sudah kebiasaannya sejak dulu saat dalam kendaraan roda empat di Adelaide hampir 8 tahun, Falah selalu duduk di depan.
"Api'-api' wae mas! Sugeng endang Balikpapan! Ape neng endi to mas!?" Balas pak sopir, dugaan Falah benar bahwa pak sopir tadi adalah orang jawa,namun karena sudah tak menguasai bahasa jawa lagi, Falah hanya iya-iya saja dan akhirnya hanya mengamati pemandangan di Kota Balikpapan yang telah ia tinggalkan lama itu.
Nostalgia Falah di kampung halamannya itu memenuhi ruang suka cita dalam dirinya, mengingat jalan tempuh awal ia menuju gerbang sukses ialah Balikpapan, terus mengamati perubahan-perubahan yang mencolok di kampung halaman, entah kenapa matanya berbinar-binar seraya kagum dan tak percaya akan apa yang ia lihat, Hotel-hotel bintang 5 dengan arsitektur bangunan megah dan mencakar langit tertata dengan susunan kota yang rapi asri dengan keadaan jalan yang rapi, terkendali dan indah dengan pohon teduh dan taman-taman bunga yang berjejer jarang-jarang di sepanjang jalan, di mulai sejak permulaan ia naik angkot.
Sesekali ia merujuk pada smartphonenya, memeriksa website kota Balikpapan, untuk tahu lebih dalam apa-apa saja perubahan pesat pada kota Balikpapan, industri yang berpotensi tinggi marak beredar di Balikpapan murni tanpa adanya campur tangan investor asing, dan dengan bangunnya industri-industri lokal yang seimbang dalam keuntungan,pemasok nomor satu minyak bumi seluruh Kalimantan dan pengguna listrik tenaga air terefektif di seluruh Indonesia.Dijumpai pula pembangunan jalan tol penghubung Samarinda-Balikpapan yang telah berfungsi dua tahun terakhir dan jembatan penghubung Penajam –Balikpapan pun sudah aktif selang setahun terakhir
Balikpapan sendiri menjadi kota yang mempunyai jalur lintas nasional dan Internasional setelah di barengi suksesnya kontruksi pembaharuan operasional Bandara Sepinggan dan Pelabuhan Semayang sebagai jalur Mancanegara yang paling sering di lalui karena letak yang strategis antara Asia dan Osean , di tahun 2018 Balikpapan menjadi kota tersehat dengan kuantitas presentase kurang dari 2% anak penderita gizi buruk sesuai pendataan kesehatan sejak 2016 hingga 2018 dan tiap tahunnya pun, presentasenya telah berkurang dan berkurang.
"Wah! Tidak Cuma penghargaan Adipura lima tahun berturut-turut mulai 2015, di tahun 2020 ini Balikpapan menjadi The Most Grean, Clean and Healthy City berdasar penilaian Asia Tenggara!" Falah bicara pada dirinya sendiri sebagai respon hasil dari browsingnya di internet.
Kota Balikpapan benar-benar mencapai masa depannya, Falah ingat delapan tahun lalu rata-rata gedung dan pusat perbelanjaan maksimal hanya mencapai lantai tujuh, kini telah menjadi dua kali lipatnya bahkan lebih, cerdasnya strategi yang terlaksana serta majunya sumber daya manusia Balikpapan yang berkualitas, telah mengatasi dan mengisyaratkan pihak-pihak asing yang tersisa untuk angkat kaki.
Berselang perjalanan singkatnya di angkot yang di penuhi kesan luar biasa masa depan Balikpapan, Nampak daerah Kebun Sayur yang telah maju pesat dengan plazanya yang sungguh besar dan megah, serta daerah pasar inpres, Tempat barang-barang tradisional kaltim yang menjadi persinggahan banyak turis internasional yang amper tidak pernah sepi tiap hari karena barang-barangnya mempunyai kualitas seni bernilai tinggi di mata dunia.
Tak ingin menghilangkan khas tradisional pasar tersebut, desainnya tetap sederhana, dan masih ada pedagang kaki lima yang eksis berjualan di sekitar pasar, yang bahkan ramai di kunjungi turis-turis mancanegara untuk mengenal lebih jauh kebudayaan khas Indonesia tentang PKL itu. Falah serasa terharu dan terdiam di trotoar mengamati benar-benar daerah tersebut," kangennya! Dulu aku selalu makan makanan terenak di dunia di sini, pakle' Joko mana ya!?" Mengekspresikan kekangerannya ia langsung masuk ke gerbang pasar inpres dan menuju ke daerah para PKL yang menjual kuliner aneka bakso, Falah adalah orang yang amper pada suatu hal, termasuk kecintaannya pada Balikpapan, bahkan bakso dan langganannya.
Namun walau Falah telah berpenampilan sederhana dan berusaha menyamarkan identitasnya, karena gaya berjalannya yang masih bagitu amper seperti orang strata atas dan di karenakan ia adalah orang besar banyak orang yang memerhatikannya, takut identitas aslinya ketahuan ia akhirnya mengubah gerakannya menjadi orang ling-lung dan aneh agar orang berprasangka lain dan melupakan dugaan bahwa ia benar-benar Falah, Falah memang seperti orang yang telah lama di sekap di kurungan dan akhirnya berhasil melarikan diri.
Betapa senangnya ia berjalan-jalan disana, bukan hanya makin sejuk dan tentramnya Balikpapan, tetapi karena rasa kerinduan tingginya dengan kota beriman. Setelah berkeliling di daerah PKL, ia bertemu orang yang mirip pakle! Joko, terakhir Falah bertemu itu 12 tahun yang lalu saat pakle' joko masih berumur 24 tahun dan Falah masih berkuliah di UniversitasMulawarman samarinda sebelum akhirnya ia meneruskan S2 management bisnis di Cambridge University, Inggris, melalui beasiswa.
"Waktu itu aku menyempatkan waktu libur kuliahku kemari, sudah lama sekali! Pasti pakle' Joko sudah berkeluarga". Ucapnya sambil berhenti sejenak kembali mengenang masa-masa ia saat masih kuliah dulu. Falah ingin membuat kejutan pada pakle' Joko, hubungannya sangat akrab dulu bahkan koneksi mereka berdua selalu tersambung sebelum Falah berpisah untuk kuliah ke Inggris dan menjadi Wirausahawan ampe tersukses yang memproduksi kain wol batik dan berpusat di Adelaide, Australia.

Falah berupaya menjadi pelanggan biasa dan memesan makanan favoritnya yaitu bakso yang tersedia pada dagangan pakle'Joko, menurut pengamatan Falah, pakle'Joko tidak begitu berubah tetap saja rapi, ramah dan bersih, karena walau dia pedagang kaki lima ia pedagang yang adil, rajin ibadah, melayani dengan tulus, jujur, ikhlas dan bersahabat. Falah dari dulu kemanapun ia pergi di kota Balikpapan, selalu ia mampir ke tempat pakle'Joko untuk membeli baksonya dan tak pernah ia berjumpa untuk waktu singkat, selalu berbagi cerita layaknya teman akrab, dulu suasana kota masih amper dan agak kumuh, namun kebijakan yang sama di terapkan seperti di singapura menjadikan Balikpapan sebagai kota terbersih di seluruh Asia Tenggara.
"Ini pesanannya mas…! Silahkan dinikmati, oh ya ini ada Koran hari ini jika mas ingin membacanya!"Ucap pakle'joko, karakternya tetap sama seperti dulu begitupun selalu menyuguhkan Koran kepada pelanggannya, kebetulan pagi itu masih sepi pelanggan, karena penduduk ampe masih beraktifitas rutin layaknya hari senin pada umumnya, hanya pedagang, pemilik amp di pasar dan turis-turis luar negeri yang banyak membuat dokumentasi budaya Indonesia, terutama Balikpapan dan etnis asli Kalimantan yaitu Dayak.
Setelah dipersilahkan, Falah langsung menyantap bakso itu, memakan dengan lahap dan begitu antusias, memang ia sedikit unik dalam kebiasaan menyantap bakso, selalu merasakan rasa asli tanpa tambahan bumbu dan tidak menyukai makanan dengan penyedap rasa tambahan, pakle'Joko mulai mengamati karena pelanggan yang punya gaya seperti itu hanya langganan akrabnya dulu yaitu Falah sendiri.
Saat ia tersedak makanan, Falah mencoba diam, kebiasaannya memesan minuman setelah makan, membuat ia tetap tersedak hingga pakle'Joko merespon sekaligus kesempatan untuk memastikan apakah ia Falah, Pakle'joko pun menyuguhkan es jeruk nipis yang biasa dulu Falah pesan setiap makan di tempatnya.
Segera setelah di suguhkan, Falah melihat pakle'joko membaca sebuah novel yang menurut Falah sudah amper g lagi. "Novel ini benar-benar telah menginspirasi saya, tokohnya yang orisinil dan punya kesetiaan rela berkorban memberikan dorongan terus buat saya!" Ucap pakle'Joko mengekspresikan novel yang ia baca, untuk memancing Falah, ialah novel berjudul FATE karangan Falah sendiri. Melihatnya Falah langsung kaget dan kacau ternyata ia ketahuan oleh pakle'Joko.
Senyumlah pakle'joko ia menang"Bahaimana kabarnya mas! Balikpapan sudah sukses sekarang, gimana di luar negeri!?: Berkatalah pakle'joko di samping Falah sambil memegang pundak Falah, Falah tersentuh hatinya dan langsung merangkul pakle'Joko, keduanya sama-sama terharu setelah sekian lama ia tak berjumpa, akhirnya dapat kembali bertemu di Balikpapan lagi.
"Luar biasa kamu sekarang! Kukira kamu sudah gak akan pernah kembali lagi ke Balikpapan!" Ucap pakle' Joko dengan nada bersahabat.
"Tidak mungkin! Dari dulu aku selalu ingin kemari sejak aku di Inggris, kalau bukan karena Balikpapan! Aku tidak amp jadi orang seperti sekarang ini!" balas Falah, ia mencoba bicara dengan nada santai sambil menutupi tangis terharunnya, setelah melepas kerinduan. Baginya Pakle'Joko sudah seperti keluarga sedarahnya sendiri, karena Falah adalah orang sebatang kara, ia telah hidup sendiri, sejak ia kuliah di Unmul, dan amper berhenti karena sudah tak ada biaya, kalau bukan bantuan dari SMAnya di km 10 Karang Joang tepatnya di SMA Muhammadiyah 2 Al-Mujahidin, ia tidak mungkin dapat menjadi Novelis yang mencatatkan namanya sebagai nominasi The World Best Fiction dan sebagai 5 besar pengusaha tersukses seAsia.
"Kalau bukan karena pakle' beri aku harga murah, bahkan gratis! Mungkin aku sudah tak lagi disini!" kali ini isakannya mulai reda dengan wajah benar-benar bahagia pada pakle'Joko.
"Syukurlah kamu masih tidak berubah rupannya, Alhamdulillah!" kali ini pakle'Joko berusaha tegar dan melegakan perasaan Falah, Mereka berdua berbincang-bincang layaknya kawan lama, keduanya bukan orang yang menjalani hidup dengan mudah, Cukup menghibur mereka tentang kemajuan Balikpapan dan seluruh tercapainya pembangunan disana.
"Kini jika kamu ingin pulang pergi ke Samarinda, tidak perlu waktu lama dan tidak membosankan lagi! Jalan tol penghubung telah tersedia dan pusat rekreasi alam baik amper kota serta flora, fauna asli Kalimantan, tersohor dan setara dengan Taman Nasional Indonesiapun terdapat di km.15 dan km.23!" info dari pakle'Joko mengakrabkan Balikpapan masa depan yang baru bagi Falah.
"ya aku lihat wacana keseluruhannya di Internet, pemanfaatan batu bara dengan metode penyedotan dengan mekanik canggih juga berhasil membangun industry Balikpapan tanpa adanya pengrusakan! Ini semua seperti mimpi yang jadi kenyataan!". Respon Falah pada pakle'nya, beberapa saat kemudian mereka melihat tiga bocah penjual Koran yang terlihat menghitung uangnya untuk membeli makanan, mereka di tolak banyak PKL penjual makanan di karenakan kurangnya uang mereka dan akan memberikan citra buruk para turis asing yang selalu mengamati apapun walau itu kecil.
Tak lama berselang mereka menuju ke tempat pakle'Joko, Falah' yang hanya diam iba melihat ke tiga anak itu tak sadar, pakle'Joko telah menyuguhkan tiga porsi, bakso lengkap dengan tiga gelas es the untuk ketiga anak itu.
"pakle' tapi kami Cuma punya uang sepuluh ribu!?" Ucap anak-anak yang polos dan usianya masih berkisar sepuluh tahunan itu.
"Makan aja nak, ini gratis buat kalian bertiga, yang penting kalian kenyang!" Balas pakle'Joko pada ketiga anak itu. Saat itu sungguh wajahnya bagai bercahaya atas ketulusannya menolong amper hidup. Pakle' membiarkan mereka bertiga makan dengan lahap, mengerti betapa laparnya mereka, pakle' sengaja member porsi lebih agar mereka puas.
"pemerintah kota sebentar lagi akan melakukan kebijakan untuk menangani gepeng, PKL, pengamen dan juga termasuk anak-anak yang bekerja di bawah umur, namun banyak yang menolak karena belum jelas kepastian selanjutnya!, kasihan anak seperti mereka, hanya itu yang amp kulakukan paling tidak sanggup membuat mereka untuk tersenyum sekali saja sudah keajaiban bagiku, aku piker merekalah anak-anakku yang harus kujaga" Ucap pakle'Joko dengan bijak dan benar-benar peduli layaknya aktifis yang rela berkorban demi apa yang ia juangkan.
Falah kembali merenung dan merasa malu pada pakle' Joko, padahal ia hanya seorang pedagang bakso tapi rasa dermawannya lebih besar, kemudian sesaat setelah itu tiga anak itu mengucapkan terima kasih pada pakle' Joko.
"Om ini bacaannya apa!?" salah seorang bocah bertanya pada Falah dengan antusias sambil menunjukkan wacana di Koran.
"Oh ini di bacanya Balikpapan Gerbang Indonesia, pintu Indonesia Menuju Masa Depan!" Jawab Falah, ia juga benar-benar tulus, balas Falah bertanya, "Adik-adik sekalian boleh om beli semua korannya!?".
"Iya dong om! Kalo begitu kami amp bayar makanan kami tadi, oh ya terima kasih banyak om!" kara seorang bocah lagi.
"Tapi kalian harus mau om sekolahin! amper ya!", permintaan Falah pada anak-anak itu, pakle' dan anak-anak itu kaget entah kenapa tiba-tiba ia berkata begitu usai ia memberikan tiga lembar uang seratus ribu, masing-masing pada tiap anak itu, syukur respon anak itu luar biasa mereka berantusias, segera Falah mengurusnya dengan intruksi kepada sekretarisnya, bahkan tak Cuma itu, ia juga menyuruh untuk menyiapkan biaya besar dan juga bantuan operasional karena ia langsung membantu sekaligus seluruh PKL, pengamen dan anak-anak jalanan tidak lupa para gepeng di Balikpapan, walau ia orang besar tetap saja biaya yang di keluarkan cukup besar.
Untuk mengoperasikan pekerjaan pada para PKL, Fath langsung menyuruh untuk menyediakan pembuatan bangunan pemasaran untuk para PKL dan juga menyediakan biaya hidup, para pengamen di sediakan beasiswa untuk di sekolahkan di sekolah music yang ada di Balikpapan, para anak-anak di sekolahkan dan keseluruhannya punya antusias luar biasa, para gepeng di beri tempat untuk di didik seperti kursus menjahit, merajut dan pelatihan dasar pekerja-pekerja pada umumnya.
Hanya dalam beberapa menit intruksinya untuk sang sekretaris mengeluarkan biaya hamper mencapai satu trilyun, ia keluarkan Cuma-Cuma, untuk respon khususpun ada biaya tambahan dan nilainya tidak sedikit, Falah segera ikut serta dalam gerakannya itu, orang-orang yang telah di hadirkan langsung ke lapangan dan izin-izin pembangunan serta hal-hal lainnya tiba dan langsung jadi sorotan media baik negeri maupun swasta.
Falah yang telah di amper sekretaris beserta para agen perusahaannya dan para ahli yang telah di datangkan untuk mengurus masalah itu, langsung lari dari kerumunan dan pergi bersama pakle'Joko ke daerah yang aman dari kerumunan dan media yang mengamati.Ia tak peduli atas apa yang telah ia perbuat barusan,masalah biaya,pembangunan dan perekrutan pekerja kesemuanya di lakukan dengan Cuma-Cuma,hanya ia merasa yang di lakukan masih kurang dan iri atas apa yang Pakle'Joko,yang menginspirasinya.
"anak-anak dan pemuda ialah masa depan sebenarnya, yang akan mengangkat jauh maju negeri ini, aku iri pada mereka yang antusias saat di ajak sekolah! Aku baru menyadari hal itu saat orang tuaku meninggal akibat kecelakaan di Bukit Suharto dulu! Mereka pasti bisa lebih sukses, bahkan aku mungkin tidak ada apa-apanya nanti. Pakle' hanya ini yang bisa kulakukan, pakle' mau ikut dengan saya ke Adelaide nanti!?, di sana banyak yang menyukai bakso! Pasti seru" Ucap Falah seperti akan menutup perjumpaan dengan pakle'Joko.
"Aku cukup di sini Falah!, ikut masuk sebagai pegawai di pergerakanmu.mungkin berjualan bakso di kota ini sudah melekat dalam hidupku, kamu luar biasa Falah jasamu itu benar-benar luar biasa, jadi kamu melakukan ini atas rasa terima kasihmu buat Balikpapan!, usahamu tidak akan sia-sia terima kasih banyak Falah!", Ucap pakle'Joko seraya meluapkan seluruh isi hatinya.
"bukan aku yang melakukan ini! Tapi semuanya dari pakle'Joko, terima kasih!" kata-kata akhir Falah pada pakle' tercinta, lalu merangkulnya dan segera pergi menaiki angkot lagi-lagi tanpa pilih-pilih, dan kali ini duduk di kursi belakang karena telah di penuhi angkot dengan anak-anak remaja di dalamnya. Diperjalanan ia tertunduk diam dan hanya tetap merenung akan nostalgianya itu , ramai akan jahil dan tingkah konyol anak-anak di dalamnya mengingatkan Falah pada saat ia masih SMA dulu, amper sama tingkahnya seperti ia dan teman-temannya dulu sampai membuat ia tertawa, dan seorang dari remaja itu berkata "Maaf pak, anak santri emang udik!".
"santri!? Di sekolah mana!?" Tanya Falah pada anak barusan.
"Santri di SMA Muhammadiyah 2 Al-Mujahidin pak!" sahut mereka serentak. Ia terkejut sungguh ia merasa itu suatu kebetulan. Karena ia dulu juga dari sekolah itu dan menjadi Alumni setelah sekolah 6 tahun di SMP dan SMA yang sama, "Wah, sungguh kebetulan! Untung kalian ingatkan saya! Saya juga akan menuju ke sana, ada urusan dengan guru disana!"balas lagi oleh Falah.
"Silahkan pak! Kami siap menemani tujuan bapak!" Respon para santri itu lagi, mereka pun berbincang-bincang, arah pikirannya tak jauh beda, dinamis dan unik, mereka itulah yang benar-benar akan mewujudkan masa depan Balikpapan nanti, karena kelak dengan impian para generasi penerus bangsa, menggenggam dunia pun bukan suatu hal mustahil, dan bukan tidak mungkin benih kemajuan itu terdapat disini, Balikpapan yang kubangun, kujaga, dan kubela! Terima Kasih Balikpapan.

oOo


 


 


 


 


 


 


 


 

letter to the Father of Mayor

Posted on 5 Februari 2012 by almujahidinbpp

Ketika aku harus memutuskan, melakukan sesuatu yang berarti atau tidak sama sekali.
Cerpen Karya
Rifka Khosimatul Wahidah
Sma M-2 Al-Mujahidin Balikpapan
Peserta Lomba Menulis Cerpen PWI Balikpapan dengan Tema Balikpapan Masa Depan (Februari 2012)

Selamat pagi…
Yah, mungkin ketika kalian mulai membaca cerita ini, kalian sedang tidak berada di waktu pagi. Diwaktu siang mungkin, sore atau bahkan diwaktu malam. Sebenarnya ketika aku mulai menuliskan cerita ini, aku juga tidak sedang berada diwaktu pagi, melainkan diwaktu sore ketika matahari mulai tenggelam. Tapi itu semua bukan masalah. Karena bagiku setiap waktu adalah pagi. Aku sangat menyukai pagi. Bagiku pagi adalah waktu dimana cahaya-cahaya matahari mulai menghangatkan bumi dan menghilangkan kabut-kabut malam, juga waktu dimana harapan-harapan baru nan indah muncul, Serta waktu yang mengisyaratkan bahwa kita akan melakukan banyak hal baru hari ini. Tapi pagi ini terasa sungguh berbeda dan membingungkan. Matahari memang masih menjalankan tugasnya dengan baik tetapi pagiku tetap saja terasa terasa berbeda.Semuai ini karena mimpi itu,'sebuah mimpi yang aneh.'
*****
"Cii,,,Tik!!" sesampai-nya dikelas aku langsung menyerbu kedua temanku itu. "Apaan sih?", seru Tika dan Suci hampir bersamaan. "Kamu tuh Rif, datang-datang langsung main teriak-teriak aja. Ucap salam dulu kah atau apa, kaget tau. "Tambah Tika sambil melempar sebuah buku yang berada ditangannya. "Haduh!sakid tau, tadi malam tuh aku mimpi aneh makanya datang-datang aku langsung rusuh," aku mengaduh lantas mulai menceritakan apa yang terjadi padaku. "Alah palingan kamu mimpi cinta-cintaan lagi", sahut Tika sambil mengambil bukunya yang terjatuh setelah sukses mengenai kepalaku. "Jadi gini cerii…".
Teet..Teet..Teet…
Bel tanda masuk berbunyi dan memutuskan ceritaku. Sebelum aku sempat meneruskan kata-kata. Sepersekian menit itu pula pak Samino atau yang lebih akrab disapa 'Ka Sam' masuk kekelas-ku, mau tidak mau aku harus bergegas kembali kebangku milikku dan duduk manis disana.
Ahiya, bukankah aku belum memperkenalkan diri?. Baik-lah aku akan mulai berkenalan sekarang. Namaku Rifka, Rifka Khosimatul Wahidah lengkapnya. Aku anak pertama dari tiga bersaudara semua adikku laki-laki dan tentunya aku anak perempuan satu-satunya. Sekarang aku tengah berusia 14 tahun dan aku bersekolah di SMA Muhammadiyah 2, aku sangat gemar membaca buku dan tentunya aku sangat menyukai pagi.
"Cii…sstt…sstt..," Suci yang mendengar bisikanku memalingkan kepalanya. "apa?," tanya-nya dengan berbisik pula. "Aku nggak bisa konsen nih, aku terbayang-bayang miimm…."
"Rifka, Suci jangan ngobrol terus kalau kalian mau ngobrol silahkan mengobrol diluar," belum sempat aku melanjutkan perkataan-ku, lagi-lagi ka Sam memutuskan-nya. Reflek semua mata teman-teman sekelasku tertuju pada-ku dan Suci.
Mau tidak mau aku harus berdiam diri sampai bel istirahat berbunyi. Selama pelajaran berlangsung aku sama sekali tidak bisa berkonsentrasi, dan bel istirahat terasa begitu lama.
45 menit kemudian…
Teet…Teet..
"Haduh akhir-nya istirahat juga, bosan aku," seru Yuwilda sambil berjalan mendekatiku. Tak lebih dari satu menit, aku, Tika, Suci, Yumni, Yuwilda, Tami, Wilda dan Mega sempurna berkumpul menjadi satu kelompok, dan aku pun mulai menceritakan mimpi yang membuat pagiku terasa aneh dan membingungkan.
"Well, sekarang apa yang harus aku lakukan,?" tanya-ku setelah selesai bercerita. Tetapi ketujuh temanku yang belum sempat mencerna maksud dari ceritaku itu tidak memberikan jawaban seperti yang aku harapkan, mereka berdiam cukup lama. Sebelum teman-temanku menjawab pertanyaanku, bel tanda masuk kembali mengaung-ngaung, maka kami pun bergegas kembali ke bangku masing-masing dan duduk manis disana. "Kamu harus melakukan sesuatu yang berarti Rifka, kamu harus melakukan-nya, aku yakin kamu bisa aku sama yang lainnya selalu ada jika kamu membutuhkan," tiba-tiba Yumni membisikan kalimat yang membuatku terdiam dan sebelum aku benar-benar sadar Yumni telah sampai dibangkunya dan duduk manis disana. Aku melihat senyumnya dan entah mengapa aku seperti memiliki suatu keberanian.
Saat ini aku merasa tidak bisa berkonsentrasi dengan pelajaran dihadapan-ku dan aku kembali terbayang mimpi aneh ku semalam.'Oh Tuhan,apa yang harus aku lakukan? Apayang harus aku perbuat?'. Pertanyaan-pertanyaan itu mengaung-ngaung didalam hati dan otak ku.
*****
"Apa yang harus aku lakukan? Aku benar-benar bingung. Apakah aku harus menuliskan-nya? Ataukah aku hanya harus berdiam diri saja??" Malam ini aku berdiri dibalik kaca jendela kamar ku, sambil menatap rinai hujan yang jatuh bersamaan, membuat suatu gambaran betapa besarnya kuasa Allah SWT.
"Kenapa kamu ragu dik, kamu harus melakukan-nya!," tiba-tiba kakak sepupu-ku yang biasa ku panggil abang mengagetkanku. "Tau dari mana kamu?" tanya ku tanpa mengalihkan pandangan dari kaca jendela. "Aku tau dari tika," jawabnya seraya duduk dikursi meja riasku. "Seharusnya kamu tidak ragu untuk melakukan suatu hal yang akan berguna untuk masa depan kamu dik," tambah abangku. "Tapi aku nggak yakin, semua usahaku pasti akan gagal," kataku lirih. "Kamu harusnya yakin dik, karena semua teman-temanmu yakin sama kamu. Kamu harusnya bahagia dan bersyukur karena sudah mempunyai teman seperti mereka. Teman-teman yang hebat, yang selalu memberikan kamu semangat den energi yang baru juga segala harapan-harapan baru yang indah," abangku berdiri lantas melempar sebuah kertas kearah-ku. "Aku yakin kamu bukanlah orang lemah, yang takut dan mudah untuk menyerah," tambah-nya lagi lalu bergegas keluar dari kamarku. 'Lemah'aku selalu tidak suka mendengar kata itu. Aku selalu benci dan teramat sangat benci ketika ada orang yang mengatakan aku ini lemah 'lemah' aku begumam pelan pada diriku sendiri. "Aku bukan orang yang LEMAH," teriak-ku dari kamar, dan aku yakin abangku pasti mendengar teriakan-ku itu. Ahiya, aku teringat kertas yang dilempar abangku. Kupandangi sejenak kertas itu, hanya sebuah kertas kecil berwarna hijau. Ku-pandangi kertas mungil itu dan perlahan membukanya.
"Selamat berusaha adikku. Aku selalu yakin kamu bisa.
Lakukanlah yang terbaik dari yang kamu bisa."
Aku tersenyum kecil membaca isi kertas mungil itu. Abangku memang hebat, dalam semenit ia bisa berubah menjadi orang yang sangat menyebalkan aku, tapi dalam sedetik kemudian dia bisa berubah menjadi orang yang sangat menyenangkan, orang yang bisa membuat semangatku naik menjadi 120%. Sungguh-sungguh abang yang hebat.
*****
"Gimana Rif, sudah membuat suatu keputusan??" tanya Yumni begitu melihatku memasuki kelas. Aku hanya tersenyum karena sejujurnya aku belum membuat satu keputusan apapun. "Ikh, nggak butuh senyummu aku butuhnya jawaban 'iya'," Wilda yang gemas melihat ku tersenyum mendekat dan mengambil bangku tepat didepanku dan Yumni. "Maaf kawan, aku belum bisa menulis hari ini. Mungkin esok, atau esok lusa baru aku akan menulis," jawabku yang bersamaan dengan bunyi bel tanda masuk.
Beberapa menit kemudian suara guru bahasa inggris-ku pun terdengar. Guru favoritku. Suaranya begitu menyenangkan didengar. Inggris versi jawa. Itulah yang sering diucapkan-nya setelah selesai membacakan sebuah teks. Ditengah-tengah jalannya pelajaran entah dari mana datangnya tiba-tiba dipikiranku sejenak terlintas sebuah gambran kertas yang mirip sebuah surat yang ditujukan untuk bapak walikota. Apakah ini suatu pertanda? Tanda bahwa hatiku setuju untuk menuliskan surat itu?.
'Dik, itu semua adalah siklus alam. Ketika kamu menjaga dan merawatnya, maka kamu akan mendapatkan hasil yang terawat dan terjaga pula. Namun ababila kamu mengabaikan dan tidak merawatnya kamu akan mendapatkan hasil yang terabaikan dan tidak terawat pula.' Seketika itu pula perkataan abang tentang siklus alam terlintas dipikiranku.
'Yah, ketika aku berbuat baik kepada alam maka alam akan berbaik pula kepadaku. Namun apabila aku mengabaikan-nya maka ia akan marah.'aku membatin lalu tersenyum.
Ya, aku sudah memutuskan. Aku akan menuliskan surat untuk bapak walikota. Aku akan menuliskan mimpiku dan aku akan menggugat keadilan.
Teet…Teet…
Bunyi bel istirahat pertama akhirnya berbunyi. Sepersekian detik itu pula-lah aku langung membalikan badan dan berkata pada semua teman-temanku. "Aku sudah memutuskan, aku akan menulisnya, demi aku, kalian dan masa depan kita semua. Aku tersenyum dan merasa lega setelah mengungkapkan keputusanku. Selepas aku mengatakannya teman-temanku mendekat dan bersama-sama memelukku. Pelukkan mereka adalah energi baru untukku.
'Aku memang beruntung sangat beruntung malah, karena aku mempunyai teman-teman hebat seperti mereka.' Hatiku membatin disela-sela senyumanku.
*****
"Haduh, aku bingung nih. Gimana memulai suratnya," kataku kepada Suci dan Yumni. "Ngapain bingung. Mulai aja dengan mengucap salam dan diakhiri dengan salam pula," Yumni berseru lalu mengambil selembar kertas dan sebuah pena. "Mulailah menulis kawan," katanya lagi. Sejenak aku memandangi kertas didepanku. Sesaat kemudian tanganku mengambil pena didekatnya. 'Aku akan mulai menulis sekarang,' hatiku bersuara.

Teruntuk: Bapak Walikota
Assalamu'alaikum wr.wb

Sebelumnya saya minta maaf, jika surat saya ini mengganggu waktu Bapak. Bapak pasti tidak mengenal saya, sama seperti saya. Saya juga tidak mengenal Bapak, seperti saya mengenal teman-teman saya. Tapi semua itu bukan masalah Pak, karena saya tau jika Bapak adalah seorang Walikota, dan saya tau Bapak punya kuasa dan wewenang. Bapak bingung mengapa saya mengirimkan surat ini. Saya ingin bercerita kepada Bapak tentang mimpi yang membuat pagi saya terasa aneh. Di mimpi itu saya sangat bingung, disana ada banyak orang tapi tidak ada satupun yang menyapa saya.

"Dimana kah aku?" aku bertanya dan melihat kesekelilingku. Semua orang seolah tidak melihatku. Semua orang sibuk dengan dirinya sendiri, dan yang membuatku terkejut adalah ketika aku melihat kearah jalan raya. Pohon-pohon disana terlihat menguning dan suram. Semua orang seakan tak peduli padanya. Aku berjalan dan aku sangat terkejut ketika aku mendengar sumpah serapah dari orang-orang yang berada didalam kemacetan. Orang-orang itu berbaju rapi, mereka berseragam dan terlihat terpelajar, tapi sikap mereka tidak terlihat seperti orang yang pernah bersekolah. Mereka marah dan berteriak, mencaci satu sama lain. Sungguh memilukan aku melihat semuanya dan ketika aku memandang ke langit, matahari seakan enggan untuk memberikan sinarnya. Cahaya-cahaya matahari itu seakan tertutup asap yang keluar dari kenalpot kendaraan yang berada dijalan dan dari cerobong asap pabrik-pabrik besar. Sungguh sangat menyedihkan pemandangan ini. Aku terus berjalan tanpa tau hendak kemana aku. Ketika aku berjalan tiba-tiba cahaya terang menyilaukan mata datang dan membungkus seluruh tubuhku dan aku merasa seperti terbang.
"Dimana ini?" hatiku bertanya-tanya ketika aku keluar dari cahaya menyilaukan itu. Hatiku sungguh tentram melihat keadaan kota ini. Orang-orang di jalan saling mengucap salam dan tersenyum. Mereka tidak mengendarai mobil, melainkan sepeda. Pohon-pohon terlihat hijau dan sehat, pohon-pohon itu seakan-akan tersenyum pada setiap orang yang berjalan melaluinya. Matahari terlihat mempesona, tersenyum ketika melihat aktivitas para penduduk kota dari atas singgasana-nya. Aku melihat sampah-sampah rumah tangga tersimpan rapi ditempat sampah dan terpisah menjadi tiga bagian, dan air di selokan terlihan bebas mengalir tanpa hambatan. Aku terus berjalan, hingga aku sampai didepan sebuah rumah yang besar dan indah. Ada seorang penjaga disana. "Rumah siapa ini pak?bolehkah aku masuk?," aku memutuskan untuk bertanya. "Ini rumah bapak walikota, anakku. Silahkan masuk jika kamu ingin," bapak itu menjawab pertanyaanku lantas membukakan gerbang untukku. Aku terkagum-kagum melihat seluruh isi ruangan itu. Pandanganku terpaku pada sebuah pohon besar dan indah ditengah ruangan. "Bukankah hari natal telah lama berlalu, tapi kenapa disini masih ada poohon natal," aku berkata pada diriku sendiri. "Itu bukan pohon natal anakku melainkan itu adalah pohon biasa yang menghasilkan oksigen untuk kami diruangan ini," tiba-tiba seorang bapak yang usianya kira-kira 37 tahun berkata menjelaskan. "Siapakah bapak dan sedang ada dimana aku ini sebenarnya?" tanyaku pada bapak tadi. "Aku adalah orang yang ada dimasa depan kamu nanti asal kamu mau melakukan perubahan. Akulah bapak walikota yang kelak akan mengunjungimu dan kamu sekarang sedang berada di kota tempat kamu dibesarkan, kota Balikpapan," bapak dengan muka menyenangkan yang ternyata adalah pak walikota itu menjelaskan padaku. "Kembalilah dan lakukanlah hal terbaik yang kamu bisa,". Sebelum aku berhasil dengan sempurna mencerna kata-kata bapak walikota tiba-tiba aku telah kembali ke dunia nyataku.
Itu lah mimpi saya pak. Dan saya hanya tidak ingin kota saya ini menjadi kota yang suram dimasa depan nanti. Maka saya mohon kepada bapak untuk mendukung saya melakukan perubahan. saya tau, saya hanyalah anak SMA yang tidak mengerti tentang tata kota ,tapi satu hal yang saya sangat mengerti pak. 'Alam akan berbuat baik jika kita menjaganya namun apabila kita mengabaikannya maka ia juga akan mengabaikan kita'.
Saya harap bapak mau membantu saya untuk mewujudkan kota seindah kota yang ada didalam mimpi saya. Bukankah bapak tidak ingin ketika nanti bapak ditanya oleh malaikat didalam kubur, malaikat itu tidak senang dengan jawaban bapak, karena bapak tidak mempergunakan kekuasaan bapak untuk melakukan sesuatu yang berguna??.
Sekian, terima kasih.
Assalamu'alaikum wr.wb
Tertanda: Rifka Khosimatul Wahidah
*****
"Wahai sekertarisku, siapakah gerangan anak yang telah menuliskan surat ini?," tanya pak walikota pada sekertaris pribadinya. "Sungguh indah mimpi anak ini, aku akan berusaha mewujudkannya," sang sekertaris yang merasa tidak suka karena bos-nya begitu perhatian dengan seorang anak kecil berkata, "Bapak herus mempetimbangkan-nya dulu. Anak kecil itu tidak mengerti apa-apa tentang tata kota. Jadi bapak tidak perlu memikirkannya.
*****
"Sia-sia, seharusnya dari awal aku nggak perlu melakukannya," aku berkata lirih didepan teman-temanku. "Kenapa kamu nyerah, kamu putus asa?" Yumni berkata lalu berjalan mendekatiku. "Semuanya tuh percuma, sekarang lihat apakah ada hasilnya. Mungkin surat itu sudah berakhir ditempat sampah," kataku setengah menahan air mataku. "Jangan su'udzon dulu Rif, mungkin pak walikota sedang mempertimbangkan-nya," Rizal seorang teman baikku berkata menenangkan.
"Attention to our sister Rifka Khosimatul from Xa, please come to SMA office right now," belum sempat aku menjawab kata-kata Rizal, sebuah panggilan yang ditujukan untukku terdengar.
"Ada apa mba?" tanyaku pada mba yang ada diruanganan itu. "Kamu ditunggu bapak kepala sekolah," katanya. Samar-samar aku mendengar suara diruang bapak kepala sekolah. 'Sepertinya bapak tidak sendiri' aku membatin. "Permisi pak, ada apa ya?" kataku ketika baru masuk. Setelah mempersilahkan aku untuk duduk bapak kepsek memperkenalkan aku pada seorang bapak berwajah menyenangkan yang ada diruangannya. "Rifka, kamu pasti Rifka kan. Anak yang telah menulis surat ini," bapak berwajah menyenangkan itu memberikan sebuah kertas. "ii,,ii,,iya pak, apakah bapak adalah bapak walikota, apakah bapak datang kesini karena bapak mau membantu saya??" tanyaku kepada bapak berwajah menyenangkan itu. "Wah, banyak sekali pertanyaanmu anakku. Iya kamu benar. Saya adalah bapak walikota, dan saya datang kemari karena saya ingin mewujudkan mimpi kamu, dan juga saya tidak mau membuat para malaikat kecewa dengan jawaban saya. "Bapak walikota tersenyum dan satu air mata kebahagian mueluncur dengan sempurna dari kelopak mataku."Anda pasti seorang kepala sekolah yang hebat, karena telah memiliki anak murid sehebat ini," kata bapak walikota kepada bapak kepsek. "Rifka, kamu bisa kembali kekelas dan kamu bisa menyusun rencana, dan ketika kamu dan teman-teman kamu telah selesai dengan rencana hebat kalian, saya akan datang dan mendengarkan rencana yang hebat itu." Kata bapak walikota kepadaku.
"Teman-teman, tidak ada yang sia-sia. Semua usaha kita berhasil. Kalian tau bapak walikota datang dan setuju untuk membantu kita melakukan perubahan. "Aku berseru didepan pintu dan reflek semua teman-temanku bersuka cita. Ketujuh temanku berlari kearahku dan memberikanku sebotol penuh energi dan semangat baru, tak pernah ku rasakan kehangatan sehangat ini. Terima kasih Tuhan.
"Jadi apa rencana hebat kalian?" tanya pak walikota beberapa hari kemudian. "Saya mau, tidak ada orang-orang yang tidak bertanggung jawab menebang hutan tanpa menanami-nya kembali," Tami berkata memulai rencana. Rencana lain pun sudah banyak yang diucapkan. "sekarang giliranku, " kataku menyikut tami yang sedari tadi melontarkan rencana-rencana aneh."Aku hanya ingin semua masyarakat kota ini menanam satu pohon dihalaman mereka,"kataku sambil tersenyum kearah semua teman-temanku, "kenapa kamu mau melakukan itu?" tanya bapak walikota, "karena pohon itu-lah yang nantinya akan menyadarkan mereka, betapa tidak berdayanya mereka jika pohon itu tidak menghasilkan oksigen, betapa hidup mereka bergantung daripada oksigen yang dihasilkan oleh pohon-pohon itu," kataku dengan yakin dan kulihat ada binar bahagia dimata bapak walikota dan teman-temanku. "Aku mau para aparat hukum tidak ada yang menerima suap," Yuwilda berseru mengagetkan kami yang sedang sibuk dengan pikiran kami masing-masing. Reflek kami semua pun tertawa."Yee, kamu nggak nyambung kita nih ngomongin alam, bukan politik." Tika berkata sambil melempar Yuwilda dengan pulpen yang ada ditangannya. "Ikh, siapa bilang kita kan ngomongin masa depan. Kalau aparat terus menerima suap, bagaimana depan masa depan kita nanti??Masa nanti kalau salah satu dari kita ada yang jadi polisi atau apa gitu,dia juga bakal terima suap!iya kan pak walikota," Seru Yuwilda sambil membalas melempar Tika dengan buku yang ada didekatnya. Bapak walikota hanya menggelengkan kepala melihat mereka. "Kalian memang generasi penerus bangsa yang hebat," Kata bapak walikota mengakhiri pertemuan kami hari itu.
*****
5 tahun kemudian….
Pagi ini aku bangun dengan rasa rindu diubun-ubun. Sekarang aku adalah mahasiswi semester enam di Universitas airlangga. Tak terasa begitu cepat waktu barlalu. Tiga tahun sudah aku menetap disurabaya untuk menyelesaikan kuliahku.
"Ping…"Tiba-tiba laptopku berbunyi kecil membuyarkan lamunanku. 'Siapa yang berkirim email sepagi ini'Tanyaku dalam hati.Seketika aku terkejut ketika melihat isi email itu. Liburan kali ini aku akan pulang.
"Iya ma, nanti kalau acaranya sudah selesai aku langsung pulang kok," Aku berkata kepada mamaku yang sedang menungguku dirumah.
"Taksii,!" Seruku pada sebuah taksi putih yang melintas didepanku. Setelah menyebutkan alamat kepada pak supir, taksi yang ku tumpangi segera berjalan membelah lalu lintas yang lumayan ramai dengan orang-orang yang memakai sepeda. Aku telah kembali kekota-ku kota kesayanganku 'Balikpapan'. Kota ini begitu indah dan rapi, persis seperti apa yang ada dimimpiku sekarang mimpi itu sudah menjadi kenyataan. Bahkan kenyataan ini lebih indah dari pada mimpiku. Sebenarnya email kemarin pagi itu adalah berita bahwa sekolah Sma-ku mengadakan reuni. Maka saat itu juga aku memutuskan untuk pulang.Aku rindu pada seluruh kawanku.
Setelah membayar ongkos taksi aku turun.Betapa bahagianya aku ketika aku sampai,semua teman-temanku saling menyapa dan tersenyum kami saling berpelukan dan merajut tali kekeluargaan yang sempat merenggang.
Disinilah aku sekarang,dikota-ku yang indah dan aku sedang tersenyum ditengah-tengah teman-teman lamaku.Kami saling berbagi kisah,kebahagiaan dan duka.
Aku memang beruntung, memiliki teman seperti mereka. Teman seperti Suci yang baik, pintar, manis tapi sedikit pelupa. Seperti Tika yang sangat percaya diri dan terkadang sedikit aneh. Seperti Yuwilda yang cantik, baik dan juga aneh seperti Tika. Yumni seorang temanku yang bijaksana dan tegar. Tami yang paling sipit dan putih. Mega yang paling tinggi diantara kami.dan Wilda yang tercantik diantara kami, dia baik tentunya serta pintar. Tentunya semua teman-teman-ku baik dan pintar.
Aku sangat bangga dengan semua yang kami lakukan dimasa lalu,yang hingga sekarang semua perbuatan kami masih membuahkan hasil.
Ketika nanti kami telah selesai dengan sekolah kami. Kami akan kembali kekota kami yang tercinta ini untuk mengabdikan diri.
Aku rasa suamiku nanti tidak akan keberatan, aku ajak untuk menetap dikota yang damai dan indah ini. kotaku, Balikpaapan.

Read More …